Suasana kembali hening setelah Dina menutup pintu Villa-nya itu . Lisa dan Andrew yang masih asyik bergandengan tangan itu serentak menatap kearah Riko yang masih terduduk mangut . Mereka berdua memberi symbol agar Riko dapat memulai pembicaraan atau sekedar basa-basi karena , Lisa dan Andrew menangkapi wajah Lisa yang mulai cemberut kembali . Riko yang tak mau menyia-nyiakan kesempatan memahami kode kedua sahabatnya itu .
“Din..” Ucap Riko perlahan
“Iya .. napa ?” Jawab Dina dengan ketus padahal dalam hatinya juga, ia sangat senang melihat Riko yang cuek-bebek itu berubah menjadi lelaki yang lembut , yah walaupun itu hanya ketika Dina ngambek
“masih marah yah sama aku..?”
“Enggak kok .. buat apa juga gue marah sama elo , kan gue selalu salah di mata elo..” Jawab Dina mulai memberi sinyal kepada Lisa dan Andrew untuk meninggalkan mereka berdua
“Ko.. gue tinggal bentar yah.. ambil koper dulu di mobil elo .. kuncinya mana ..?” Ucap Lisa memotong pembicaraan mereka
“nih .. barang gue sekalian yah bro ..” Riko menjawab dan melemparkan kunci mobilnya kepada Andrew yang berdiri duluan di depan pintu . Andrew dan Lisa pun bergegas keluar ruangan itu dan menuju parkiran .
“Kaya anak kecil yah , mereka berdua ..” Ucap Lisa ke Andrew saat hendak sampai ke mobil CR-V milik Riko
Sementara Andrew dan Lisa asyik mengobrol di bagasi mobil , Riko dan Dina yang masih berada di Ruangan itu tetap bertahan dengan gengsi masing-masing . Namun , akhirnya sifat Dina yang berubah cuek dan angkuh itu membuat hati Riko kembali luluh dan melemah .
“sayang .. gak usah marah lagi sama aku .. please .. aku minta maaf sama kamu ..!” Ucap Riko yang menghampiri Dina dan berlutut menunduk didepan gadis cantik itu . Dina sebenarnya kasian terhadap Riko , dia tidak bisa terlalu menyiksa perasaan kekasihnya itu meskipun ia sendiri sering terluka akibat kegilaan dan keegoisan Riko .
“Untuk apa minta maaf ..? hal itu gak bakal bisa hapusin rasa sakit hati gara-gara tamparan elo..” Ucap Dina bangkit dari duduknya dan berjalan kecil . Riko pun bangkit dari tempat dimana dia berlutut . ditatapnya Dina yang berdiri membelakanginya .
‘kena-kan lo .. hahahaha’ Ucap Dina dalam hati , seraya meneruskan langkah kakinya yang pelan
“Aku tau aku salah beib, seharusnya aku gak nampar kamu n jadinya gak akan kaya gini .. aku minta maaf beib , tapi kalau kamu bener-bener benci sama aku , aku terima aja ..” Jawab Riko memelas seperti anak kucing yang ingin menyusu ke mama-nya . Dina menoleh ke arah Riko yang berada tepat 2 langkah dibelakangnya . Didekatinya wajah itu , sayup sendu .. seperti kurang tidur . Perlahan , dipeluknya lelaki yang berada tepat dihadapannya .
“Aku maafin kamu kok sayang.. aku udah maafin kamu .. janji yah gak gitukan aku lagi..?” Ucap Dina dalam pelukan kekasih hatinya dan Riko pun membalas pelukan Dina dengan penuh cinta dan kasih
“Aku sayang kamu Din .. Aku janji gak akan buat kamu sakit lagi .. maafin aku yah sayang..” Balas Riko dengan sebuah kecupan indah tepat di kening kanan Dina .
“Wei … pacaran aja elo.. bantuin Andrew gih tuh di luar bawa barang .. kasian asma-nya..” Ucapan Lisa dari balik pintu mengagetkan Dina dan Riko yang sedari tadi berpelukan di Ruang Tamu .
Tanpa berfikir panjang mereka bertiga keluar dari Villa dan bergegas membantu Andrew yang sedari tadi sudah ngos-ngosan , maklum saja Andrew memang anak yang tidak terlalu kuat pada daerah bercuaca dingin karena , asma-nya sering kambuh pada saat tertentu . Mereka memutuskan untuk menaruh barang-barangnya di kamar lantai atas Villa itu . Tapi tidak Riko , ia memutuskan untuk menaruh barang-barangnya dikamar Dina mungkin ia akan memutuskan untuk tidur dikamar kekasihnya itu .
Sore berlanjut , memenuhi kekecewaan Rezha terhadap Dina yang tak dapat memenuhi permintaannya untuk makam siang bersama . Tapi , ia pantang menyerah mendekati model itu meskipun ia tahu gadis itu sudah mempunyai pacar yang seumuran dan jauh lebih darinya , yang hanya seorang pelukis biasa . Entah kenapa , Rezha cepat sekali memutuskan hal bahwa ia mencintai gadis baru itu padahal mereka baru 1 hari berkenalan dan itu waktunya sangat singkat dalam hitungan jam mungkin . Tapi , kejadian tadi pagi yang membuatnya tertegun . Teringat ketika tidak sengaja ia menabrak gadis cantik itu , dan tubuh mereka berdempetan di atas rerumputan . Langit , Bumi , angin dan debu di Puncak jadi saksi kebahagiaan Rezha di sore hari mnjelang siang itu . Ia berharap , Dina dapat merasakan hal yang sama seperti yang ia rasakan . Di fikirkannya ide baik , yang menurut hatinya membuatnya bahagia . Dan pada akhirnya , Rezha memutuskan untuk mengunjungi Villa Dina pada malam nanti , ‘sekalian liat anak-anak baru itu’ Ucapnya dalam hati sambil tersenyum gembira.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar