Riko yang sedang risau seperti cacing kepanasan didalam kelasnya memutuskan untuk duduk di bangku paling belakang dan menyudut, hari ini ia terlihat beda . Banyak guru yang sedari tadi masuk dan memperhatikan kelakuannya , tidak biasanya murid 3 ipa2 itu linglung seperti tidak ada semangat hidup . Namun, mereka memaklumi ketika menyadari tidak nampak terlihat Dina kekasih hati Riko yang di gelari PRIMADONA sman5 bandung itu . Detik-detik yang di tunggu Riko akhirnya datang juga , Bel pulangan . Tanpa basa-basi Riko yang sedari tadi diam sesegera mungkin keluar dari ruangan kelasnya itu dan segera menunggu Lisa di parkiran Mobil . Ia sempat mendengar beberapa teman lelakinya kebingungan atas sikap riko yang tidak seperti biasanya.
Panasnya mentari siang di hari senin ini , mampu membuat semua anak-anak kewalahan terlebih Andrew . Andrew mempunyai penyakit asma yang bisa kambuh kapan saja dan tentu saja Lisa tidak mau hal itu terjadi pada Andrew karena, diam-diam Lisa mencintai sahabatnya sendiri ‘si Andrew burung perkutut’ itu nama olokan Lisa ke Andrew, meskipun dia tahu Andrew tidak pernah menentukan ke mana arah hubungan mereka berdua . Lisa bersama Andrew akhirnya sampai di parkiran mobil , dari jauh Nampak dilihatnya Riko tengah bersandar pada mobil H.Jazz Hitam Merah milik Lisa . Lisa dan Andrew saling menatap , didalam fikiran mereka berharap semoga Riko dapat sadar dengan kesalahannya terhadap Dina . Dan , akhirnya do’a mereka terkabulkan . Riko yang sedari tadi menunggu mereka memang ingin membicarakan masalah itu terhadap kedua sahabatnya . Beberapa saat kemudian perbincangan terjadi antara mereka dan Riko pada akhirnya memutuskan untuk meminta maaf pada Dina. Mereka mengatur strategi untuk datang kerumah Dina , lalu akhirnya mereka pulang kerumah masing-masing Dina satu mobil dengan Andrew maklum rumah mereka hanya beda blok saja dan Riko pulang sendiri dengan menggunakan H.CR-V hitamnya berplatkan D 239 SO . Sementara mereka sendiri tidak tahu bahwa Dina sedang pergi ke Bogor dan sedang bermimpi indah disana tanpa teman dah hanya kesendirian tanpa keegoisan Riko dan kenangan tamparan itu.Lisa dan yang lainnya mempunyai rencana untuk mendatangi kediaman Dina pada pukul 8 malam ini . Mereka berharap Dina dapat memaafkan kesalahan Riko . Tapi mereka tidak pernah tahu apa yang sedang terjadi pada diri Dina terutama hatinya yang semakin terluka karena mengingat kejadian yang memilukan itu.
Siang berganti dengan sore, sore berganti dengan malam . Dina yang kelelahan akhirnya berhasil memaksakan dirinya untuk membuka mata yang tadi tertutup rapat itu . Ia beranjak dari kasur yang empuk itu dan mulai meraih handuk yang tergantung rapi dibelakang pintu kamar berwarna Coklat muda yang cantik nan rapi itu . Berselang beberapa menit kemudian Dina telah selesai mandi, berpakaian bahkan berdandan pun telah ia laksanakan . Kebetulan sekali Villa ayahnya itu bertingkat dua jadi ia dapat menikmati keindahan puncak pada malam hari . Dengan perasaan tenang dan segar , ia beranjak naik dan duduk menatap langit di Balkom Villa yang hawanya semakin dingin itu . Tampak seorang pria mengamatinya dari taman diparkiran bawah , lelaki itu tampan wajahnya putih dan alisnya tebal . Dina tersenyum kearah lelaki tersebut , lelaki itu pun membalas senyuman Dina sambil berjalan menelusuri taman puncak yang sejuk , indah dan sangat cantik itu . Lelaki itu lama-kelamaan menghilang di telan kabut asap sejuk di pucak bogor , Dina kembali kekamar yang berada di lantai satu . Perlahan di bukanya Laptop mungilnya yang ber-wallpaper-kan fhotonya bersama dengan Riko . Dibukanya situs facebook dan twitter dan memutuskan untuk meng-online-kan keduanya . Dina memasang status yang sama di facebook dan akun twitter-nya .
‘Aku ..
Ku terluka oleh sikapmu ..
Ku terluka akibat kegilaan mu..
Tak sadarkah kau akan perbuatanmu.. Yang melukai ku ..
Yang menyakitiku..’
Selesai . Dan di tutupnya kedua akun itu . Kemudian ia memutuskan untuk memutar music di mp3 kesayangannya kemudian bersantai ria di kamar Villa itu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar